Thursday 2 April 2009

Telah Terbiasa

mengubah kebiasaan memerlukan waktu yang lama, seperti juga ketika kita mencoba memahami bagaimana suatu budaya terbentuk. budaya terbentuk memerlukan waktu dan proses yang sangat lama sehingga suatu kebiasaan kemudian menjadi kesepakatan masyarakat dan akhirnya disebut sebagai budaya.

beberapa hari yang lalu saya pergi ke salah satu desa tempat program kami dilaksanakan. tujuan saya pergi karena saya ingin melihat pelaksanaan kegiatan salah satu mitra lokal kami yang mengintegrasikan peace building dan psikososial dalam kegiatan olahraga. pengen tau, gimana sih integrasinya...

saya melihat latihan bola voli... menarik, pelatih dari mitra lokal kami melalui latihan bola voli itu mendorong nilai-nilai penghargaan atas diri sendiri, menghormati orang lain, sportivitas selama berlangsungnya permainan bola voli tersebut. saya, teman satu tim saya, dan pelatih tersebut juga sempat mendiskusikan apa saja yang bisa kita integrasikan melalui kegiatan latihan itu... tidak hanya melalui latihan olahraganya, akan tetapi juga keadaan lain di luar latihan tersebut.

usai latihan, pelatih mengumpulkan remaja-remaja yang berlatih dan melakukan debriefing. mendiskusikan tentang latihan juga tentang nilai-nilai hidup yang dapat dibangun dari latihan olahraga yang dapat berguna bagi peace building. yang dibahas antara lain adalah mengenai kepercayaan diri, kebersihan tempat latihan, dan membangun pola hidup sehat.

ketika pertandingan voli berlangsung, salah satu tim berisi remaja-remaja yang sudah berpengalaman, sedangkan tim lawannya kurang. tim lawan ini sempat berkata kalau tim lawan lebih hebat. pelatih kemudian mengingatkan bahwa remaja perlu percaya pada dirinya sendiri, dan jangan merasa rendah diri karena dengan latihan yang baik dan rutin, merekapun bisa menjadi lebih baik. selain itu para remaja diminta untuk membuang gelas plastik bekas minum di tempat sampah atau kardus yang telah disediakan, dan larangan untuk merokok di tempat latihan.

yang menarik kemudian adalah, seorang remaja yang telah dipilih untuk menjadi asisten pelatih, usai debriefing itu malah ternyata membuang gelas bekas minum-nya sembarangan hohohoho... saya memperhatikan si remaja ini, dan saya lihat si remaja ini menyadari kalau saya memperhatikannya, kemudian si remaja ini menendang gelas bekas minumannya ke kardus tempat sampah hehehe...

saya jadi teringat pengalaman saya dulu waktu bersama anak-anak TK di America International School di San Jose, Costa Rica. saya bersama guru TK-nya membuat materi pelajaran tentang hemat air. ketika guru berdiskusi dengan anak-anak mengenai tindkan apa yang bisa dilakukan untuk menghemat air, anak-anak TK itu berkata, tidak meninggalkan keran air terbuka. yang terjadi kemudian ketika anak-anak TK itu selesai menggambar poster hemat air, salah satu anak ketika usai mencuci tangan, dia meninggalkan keran air itu tetap terbuka hehehehe...

mungkin wajar saja, namanya itu juga anak TK... tapi yang ingin saya katakan disini adalah, perlu usaha yang terus menerus, sabar, dan tidak bosan-bosannya untuk selalu mengingatkan ketika kita ingin mengubah perilaku ke perilaku yang lebih baik...

temen satu tim saya saja ketika setelah acara itu, tanpa dia sadari, secara refleks dia membuang begitu saja plastik segel tutup botol air kemasan hehehe... lalu kamipun mengingatkan dia... :D

pasti bisa... untuk mengubah perilaku, kalau itu memang untuk hidup yang lebih baik... hidup yang damai... :)

No comments: